Rute Wisata Situ Patenggang dari Tol KOPO Rute Wisata Situ Patenggang dari Tol KOPO , pada kesempatan ini saya akan menginformasikan ru...
Rute Wisata Situ Patenggang dari Tol KOPO
Rute Wisata Situ Patenggang dari Tol KOPO, pada kesempatan ini saya akan menginformasikan rute atau jalan menuju wisata situ Patenggang dari gerbang tol kopo, saya berharap dengan informasi ini bisa berguna untuk Anda jika berwisata ke Situ Patenggang. Tapi sebelumnya saya informasikan beberapa informasi tentang Situpatenggang di bawah ini.
Situ Patenggang atau Situ Patengan adalah suatu danau yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia,
tepatnya di Ciwidey. Terletak di ketinggian 1600 meter di atas
permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik.
Mitos Situ Patenggang, Berdasarkan informasi yang tertera di lokasi wisata, situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda, pateangan-teangan
(saling mencari). Mengisahkan cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi
yang besar bersama alam, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis.
Mereka
berpisah untuk sekian lamanya. Karena cintanya yang begitu mendalam,
mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai
sekarang dinamakan "Batu Cinta". Dewi Rengganispun minta dibuatkan danau
dan sebuah perahu untuk berlayar bersama.
Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati
(Pulau Asmara /Pulau Sasaka). Menurut cerita ini, yang singgah di batu
cinta dan mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang
abadi seperti mereka.
Situ Patengan atau yang lebih populer di dengar orang dengan nama
Situ Patenggang terletak di kaki Gunung Patuha, kabupaten Bandung
(Kira-kira 50 km dari ibu kota kabupaten Bandung ke arah selatan).
Secara administratif, Situ Patenggang berada di desa Patengan, kecamatan
Rancabali, kabupaten Bandung.
Situ Patenggang merupakan sebuah objek
wisata alam di daerah Bandung Selatan. Berada pada ketinggian 1600 m
dari permukaan laut, memiliki panorama yang indah memikat. Hamparan
hijau kebun teh bagaikan karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang
dingin dan bersih serta pancaran matahari yang hangat, memberikan kesan
damai dan tenteram bagi para pengunjungnya sebelum mereka sampai ke Situ
Patenggang. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman
nasional. Namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah
taman wisata alam.
Rasa lelah yang dirasakan pada saat melakukan perjalanan ke lokasi
wisata ini senantiasa akan hilang begitu sampai ke lokasi wisata Situ
Patengan. Hamparan air yang luas, dengan sentuhan kabut tipis yang
menggantung diatasnya, menambah indahnya suasana Situ (danau). Dengan
melihat tenangnya air danau, segarnya udara yang kita hirup, dan
sejuknya suasana danau akan membuat kita merasa damai dan bisa melupakan
sejenak kepenatan dan stress yang sedang dihadapi. Untuk menikmati
objek wisata Situ Patenggang ini, tersedia fasilitas perahu yang bisa
disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada di tengah
danau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Sasuka.
Pulau ini tampak rindang
karena ditumbuhi berbagai pepohonan tinggi. Biaya masuk ke Situ
Patenggang per orangnya Rp 6.000,-. tapi menurut informasi dari petugas terkait tiket akan dinaikan berkisar 12.000 sampai dengan 15.000 perorang, Sedang biaya mobil masuk dan parkir
sekitar Rp 15.000,- dan Bis 22.500,-. Relatif murah dulu sekarang sudah termasuk mahal, karena objek wisata alam ini telah
tertata baik.
Fasilitas lumayan lengkap diantaranya area parkir yang
cukup luas, toilet, mushola, hingga rumah makan. Selain itu, bila kita
membawa bekal sendiri, kita juga bisa menyewa tikar yang bisa digunakan
sebagai tempat istirahat sambil menikmati keindahan panorama Situ
Patenggang sambil bersantap siang.
LEGENDA DAN SEJARAH SITU PATENGGANG
Dilihat dari etimologi nama Patengan berasal dari pateang-teang
(saling mencari), menjadi pateangan (menunjukkan tempat pencarian)
hingga akhirnya menjadi Patengan. Sedangkan nama Patenggang artinya
adalah terpisah oleh jarak atau kondisi. Namun jika melihat nama desa
dimana danau itu berada adalah desa Patengan, kawasan Rancabali. Hingga
kini dua nama tersebut tetap dipakai.
Legenda atau mitos tentang situ ini muncul disebabkan karena seorang
pangeran bernama Ki Santang, keponakan Prabu Siliwangi, menjalin cinta
dengan seorang gadis gunung yang sangat jelita bernama Dewi Rengganis.
Namun perjalanan cinta tidak semulus dan seindah seperti yang
dibayangkan oleh keduanya. Mereka dipisahkan karena suatu keadaan
peperangan, sehingga air mata mereka membentuk sebuah situ atau danau.
Selanjutnya danau itu dinamai Situ Patenggang. Pada akhirnya mereka
dapat berkumpul kembali pada sebuah batu di danau tersebut yang kini
diberi nama Batu Cinta. Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan
pacarnya ke batu tersebut, maka cinta mereka akan abadi.
Berada pada ketinggian sekitar 1600 m dari permukaan laut, Situ
Patenggang memiliki panorama yang memikat. Hamparan hijau kebun teh
laksana karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan
bersih serta matahari yang hangat, memberi kesan damai dan
ketenangan sendiri bagi pengunjungnya. Dari pinggir jalan menuju
lokasi yang tenang, nampak sebuah danau berada dibalik perkebunan
teh diantara sela-sela pepohonan yang menjulang tinggi.
Danau Patenggang atau lebih dikenal dengan nama Situ Patenggang
oleh masyarakat setempat, menempati areal seluas 150 Ha. Dulunya
kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional, namun
pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata.
Untuk menikmati objek wisata ini terdapat fasilitas perahu yang
bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada
dibagian tengah danau yang bernama Pulau Sasuka. Pulau ini tampak
rindang dengan banyaknya pohon-pohon tinggi yang tumbuh didalamnya.
Sementara diseberang danau terdapat lokasi yang cukup menarik yang
diberi nama Batu Cinta yang konon dipercayai akan memberi
kelanggengan cinta bagi pasangan yang datang berkunjung kelokasi
tersebut.
Perahu yang tersedia ini cukup banyak jumlahnya, dan dalam
kondisi yang bagus atau terawat saat saya berkunjung kesana. Warna
perahu yang cerah cukup kontras atau menyolok sekali dengan
lingkungan sekitarnya yang didominasi warna hijau. Fasilitas sarana
transportasi air yang disewakan di tempat ini berupa penyewaan
perahu dayung, perahu boat dan sepeda air dengan harga yang masih
bisa dinegosiasikan dengan pemiliknya.
Terdapat pula fasilitas
gazebo maupun tempat-tempat duduk tanpa atap yang terbuat dari
semen untuk keperluan menikmati panorama sekitar dari tepi danau.
Urusan makananpun bukanlah suatu hal yang sulit dikarenakan
banyaknya warung penjual makanan yang berderet dekat dengan areal
parkir.
Untuk menuju kawasan ini tidaklah sulit.
Karena sudah ada jalan
aspal sampai menuju kawasan tersebut. Bahkan jika tidak membawa
kendaraan, bisa juga menggunakan fasilitas angkutan umum dari
terminal Ciwidey dengan tariff Rp. 10.000,- perorang termasuk tiket
masuk (tiket masuk perkepala Rp. 1.000,-). Hal ini akan berbeda
jika pengunjung menggunakan kendaraan pribadi (baik roda 2 maupun
roda 4) atau dengan menggunakan bis rombongan. Kondisi jalan yang
sudah rata (diaspal), mempermudah pengunjung untuk datang ke
kawasan tersebut. Disepanjang jalan menuju Situ Patenggang
terpampang hamparan hutan dan kebun tehnya. Perkebunan strawbery
juga banyak ditemui selama perjalanan. Umumnya perkebunan strawbery
tersebut menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk memetik
sendiri buah strawberry dari pohonnya yang ditanam pada
kantong-kantong plastik.
Legenda ...
Kawasan ini memiliki sebuah legenda sehingga muncul nama Situ
Patenggang. Sejarah atau mitos tentang Situ ini muncul ke permukaan
disebabkan karena seorang pangeran dan seorang putri yang saling
jatuh cinta. Namun perjalanan cinta mereka tidak semulus dan
seindah yang dibayangkan oleh keudanya karena dipisahkan oleh
keadaan. Sehingga air mata mereka membentuk sebuah situ atau danau.
Selanjutnya danau itu dinamai dengan situ patenggang yang diambil
dari kata pateangan-teangan yang berasal dari bahasa sunda yang
artinya saling mencari-cari.
Pada akhirnya mereka dapat berkumpul kembali pada sebuah batu
di situ tersebut yang diberi nama batu cinta. Konon siapapun yang
pernah berkunjung dengan pasangannya, maka cinta mereka akan
abadi.
Rute Wisata Situ Patenggang dari Tol KOPO seperti di bawah ini :
Jalan Tol
Bandung, Jawa Barat
Ambil Jl. Tol Padaleunyi , Jl. Raya Kopo Sayati , Jl. Raya Soreang, dan Propinsi ke Simpang Kendeng di Ciwidey
33,3 km/53 mnt
Ke arah barat daya di Jl. Tol
Jalan tol
210 m
Tetap di kanan di pertigaan dan bergabung ke Jl. Tol Padaleunyi
Jalan tol
4,2 km
Keluar ke Jl. Tol
Jalan tol sebagian
1,8 km
Belok kanan menuju Jl. Kopo
500 m
Terus ke Jl. Raya Kopo Sayati/Jl. Raya Soreang Kopo
Lanjutkan untuk mengikuti Jl. Raya Kopo Sayati
6,3 km
Terus ke Jl. Terusan Kopo-Soreang
1,1 km
Terus ke Jl. Raya Soreang Kopo/Jl. Terusan Kopo
Lanjutkan untuk mengikuti Jl. Raya Soreang Kopo
900 m
Belok kanan menuju Citalitik
35 m
Belok kanan untuk tetap di Citalitik
80 m
Belok kiri menuju Jl. Raya Soreang Kopo
800 m
Terus ke Jl. Raya Kopo Sayati
2,4 km
Belok kanan menuju Jl. Raya Soreang/Jl. Soreang
Lanjutkan untuk mengikuti Jl. Raya Soreang
5,4 km
Terus ke Propinsi
6,9 km
Belok kiri menuju Kaum Kidul
850 m
Terus ke Simpang Ciweday Marga Muliya
1,9 km
Tetap di Simpang Kendeng ke Rancabali
4,5 km/8 mnt
Simpang Ciweday Marga Muliya belok sedikit ke kiri dan menjadi Simpang Kendeng
1,4 km
Belok kiri menuju Jl. Citiwu
350 m
Ambil belokan kiri ke-1 ke Citiwu
240 m
Belok kanan
120 m
Ambil belokan kiri ke-1
1,1 km
Belok kanan menuju Jl. Kurunangan
1,3 km
Berkendara dari Jl. Ciwidey ke Patengan
9,4 km/14 mnt
Belok kiri menuju Jl. Kurunangan
3,3 km
Terus ke Jl. Ciwidey
6,2 km
Berkendara ke tujuan Anda
650 m/2 mnt
Belok kanan
550 m
Belok kiri
58 m
Situ Patengan
Bandung, Jawa Barat
Ambil Jl. Tol Padaleunyi , Jl. Raya Kopo Sayati , Jl. Raya Soreang, dan Propinsi ke Simpang Kendeng di Ciwidey
33,3 km/53 mnt
Ke arah barat daya di Jl. Tol
Jalan tol
210 m
Tetap di kanan di pertigaan dan bergabung ke Jl. Tol Padaleunyi
Jalan tol
4,2 km
Keluar ke Jl. Tol
Jalan tol sebagian
1,8 km
Belok kanan menuju Jl. Kopo
500 m
Terus ke Jl. Raya Kopo Sayati/Jl. Raya Soreang Kopo
Lanjutkan untuk mengikuti Jl. Raya Kopo Sayati
6,3 km
Terus ke Jl. Terusan Kopo-Soreang
1,1 km
Terus ke Jl. Raya Soreang Kopo/Jl. Terusan Kopo
Lanjutkan untuk mengikuti Jl. Raya Soreang Kopo
900 m
Belok kanan menuju Citalitik
35 m
Belok kanan untuk tetap di Citalitik
80 m
Belok kiri menuju Jl. Raya Soreang Kopo
800 m
Terus ke Jl. Raya Kopo Sayati
2,4 km
Belok kanan menuju Jl. Raya Soreang/Jl. Soreang
Lanjutkan untuk mengikuti Jl. Raya Soreang
5,4 km
Terus ke Propinsi
6,9 km
Belok kiri menuju Kaum Kidul
850 m
Terus ke Simpang Ciweday Marga Muliya
1,9 km
Tetap di Simpang Kendeng ke Rancabali
4,5 km/8 mnt
Simpang Ciweday Marga Muliya belok sedikit ke kiri dan menjadi Simpang Kendeng
1,4 km
Belok kiri menuju Jl. Citiwu
350 m
Ambil belokan kiri ke-1 ke Citiwu
240 m
Belok kanan
120 m
Ambil belokan kiri ke-1
1,1 km
Belok kanan menuju Jl. Kurunangan
1,3 km
Berkendara dari Jl. Ciwidey ke Patengan
9,4 km/14 mnt
Belok kiri menuju Jl. Kurunangan
3,3 km
Terus ke Jl. Ciwidey
6,2 km
Berkendara ke tujuan Anda
650 m/2 mnt
Belok kanan
550 m
Belok kiri
58 m
Situ Patengan